Selasa, 23 Desember 2008

WTS

Akibat panen yang terus gagal, dan tak cukup
penghasilan untuk makan, maka pasangan muda
itu bonek (bondo nekat) hijrah ke Surabaya.
Gemerlap kota terbesar kedua di Indonesia itu
memberikan harapan kepada Parto, ?akan
kutaklukan Surabaya? katanya dalam hati.
Namun malang? sebulan di Surabaya, mereka tak
berhasil mendapat kerjaan, sehingga akhirnya Parto
dengan amat sangat terpaksa, minta kepada Sum
agar mau ngalah berkorban, jadi WTS. Sum mula-2
nggak mau, tapi desakan ekonomi tak bisa ditahan
lagi, akhirnya ia bersedia, dengan syarat ? agar
Parto selalu mendampinginya.
Akhirnya di seputaran Doly, Sum mejeng untuk
pertama kalinya. Tak lama, sebuah angkot datang
menghampiri ?. sopirnya kesengsem dengan paras
Sum yang ayu alamiah?.
?Jeng? berapa tarifnya ?? tanya si sopir.
Sum kaget? karena emang tanpa persiapan mateng,
sampe mo pasang tarif berapa juga kagak tahu,
akhirnya ia menoleh ke belakang pohon tempat Parto
mengawasinya dari jauh.
?Bentar Mas?.. ?katanya pada sopir angkot. Ia
menghampiri Parto, minta nasihat ?.
Parto bilang : ?Sum? kowe minta lima puluh ribu?
Sum kembali lagi ke sopir angkot dan bilang : ?lima
puluh ribu mas?..? ?Wah? mahal yah?.. awakku cuma
ada 30 ribu?. boleh nggak?..?
Sum bingung lagi? dan ia kembali ke balik pohon tanya
Parto ? Mas ? dia punyanya cuman tiga puluh ribu?
gimana ?? Parto nyahut : ?Bilang deh? kalo 30 ribu ya
cuman dapat service tangan?..?
Sum balik lagi : ?Mas? tiga puluh ribu pake tangan aja
mau ?? Sopir yg udah kebelet? setuju?.
Mobil diparkir di tempat gelap?. dan di kursi depan
si sopir mempelorotkan celananya dan xxxxxx (sensor).
Giliran Sum akan melaksanakan tugasnya?. ia terkesima
melihat anunya si tamu? dan ia bilang kepada si Sopir :
?Mas? tunggu sebentar ya???
Ia buru-buru balik lagi ke tempat Parto bersembunyi dan
bilang kepada suaminya : ?Mas Parto?. sampeyan ada
duit 20 ribu nggak? Kalo ada mbok tolong dipinjamkan
sama sopir itu dulu?.. ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar